Sumber silika yang sudah
banyak digunakan dalam industri ialah pasir silika yang jumlahnya melimpah di
alam, abu sekam padi dan lumpur.
Sumber silika di laut paling besar dari hampir
semua batuan atau batuan yang mudah mengalami pelapukan dan dari hidrotermal
vent. Permukaan waduk menerima masukan
asam silikat dari litosfer secara langsung melalui pelapukan kimian dari kerak
benua dan secara tidak langsung melalui transportasi eolian. Pengalihan asam silikat
dari hidrosfer bagi biosfer merupakan inisiasi dari siklus biologi Si, hal ini
juga merupakan cara untuk menghubungkan siklus elemen dengan karbon. Sumber
alami utama silika adalah mineral kuarsa dan feldspar. Namun sumber
antropogenik silika di perairan relatif sangat kecil.
Pasir Silika |
Menurut Treguer (1995)
sumber bersih silika pada lautan dunia melibatkan 3 jalur. Pertama adalah
pelapukan kimia dari sedimen dan diatom. Produksi silika dipengaruhi dari
aliran sungai dengan proses yang sangat climatedependent yang membawa mineral
lumpur dan serpihan-serpihan pelapukan batu. Asam silika masuk dalam lautan
baik secara langsung melalui aliran permukaan atau aliran dari dasar perairan
yang kemudian di transfer ke laut.
Keberadaan silika pada
perairan tidak menimbulkan masalah karena tidak bersifat toksik bagi makhluk
hidup. Sebagian organisme laut membangun kerangka tubuhnya dengan mengambil
asam silika yang ada di air laut, organisme itu seperti diatom, silika
flagellata, dan radiolaria. Silika termasuk salah satu unsur yang esensial bagi
makhluk hidup. Diatom (Bacillariophyceae) membutuhkan silika untuk pembentukan
frustule (dinding sel). Setelah organisme ini mati biogenik dari silika yang
terakumulasi dalam tubuhnya akan larut dalam air laut. Porsi dari silika yang
lolos dari pemisahan rangka dengan bagian organ dari organisme tersebut baik di
permukaan maupun di perairan dalam akan mengalami reservoir yang nantinya akan
mengendap ke bawah dan akhirnya mencapai sedimen.
Kandungan silika yang
mengendap di sedimen merupakan komponen yang labil. Beberapa asam silikat yang
dihasilkan dari pemisakan kerangka organisme yang sudah mati yang berada di dasar
laut akan berdifusi ke perairan diatasnya dan nantinya akan termobilisasi
sehingga terlibat dalam dalam fase pembentukan mineral aluminosilikat. Biogenik
silika yang diawetkan akhirnya akan mengkristal terutama digunakan sebagai
rijang.
Poses yang terlibat dalam
siklus biogeokimia Si terjadi selama berbagai skala waktu. Bagian frustule
diatom membutuhkan waktu beberapa jam bahkan beberapa bulan untuk untuk
pengendapan kerangka diatom ke lantai laut tepi benua atau jurang. Setelah
megendap di sedimen nantinya membutuhkan waktu beberapa puluh tahun untuk
siklus daur ulang biogenik silikat diangkut meuju ke lapisan permukaan.
Rembesan air tanah segar ke
laut yang diperkirakan mengandung
kosentrasi asam silkat yang tinggi merupakan faktor faktor yang tidak diketahui
dalam menghitung jumlah pasokan Si di dalam air sungai. Hal ini disebabkan
karena terjadinya proses penyerapan bilogis yang signifikan sehingga asam
silikat tidak langsung mencapi ke lautan, tetapi sudah di hapus dari muara
sungai.
Semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment